Original Research

Edukasi dengan Media Video Animasi Fisiologi Menyusui Terhadap Persepsi Produksi Asi pada Ibu Nifas yang Dirawat Di Rumah Sakit

Education with Animated Video Media Physiology of Breastfeeding on the Perception of Breast Milk Production in Hospitalized Postpartum Mothers

Siti Nurjanah
Program Studi Pendidiakn Profesi Bidan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia
Retno Wulandari
Program Studi Sarjana Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia
Erinda Nur Pratiwi
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia
Budi Prasetyo
Program Studi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta, Indonesia

Health Information: Jurnal Penelitian

Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia

ISSN: 2085-0840

ISSN-e: 2622-5905

Periodicity: Bianual

vol. 14, no. 2, 2022

jurnaldanhakcipta@poltekkes-kdi.ac.id

Received: 18 May 2022

Accepted: 14 December 2022



DOI: https://doi.org/10.36990/hijp.v14i2.562

Funding

Funding source: Universitas Kusuma Husada Surakarata

Contract number: 2022

Corresponding author: sitinurjanah040109@gmail.com

Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the works authorship and initial publication in this journal and able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book).

Ringkasan: Persepsi ibu terkait kecukupan ASI yang rendah merupakan alasan paling umum untuk penghentian menyusui dini segera masa nifas dan sampai 6 bulan. Pengenalan awal formula bayi akan mengakibatkan penurunan produksi ASI, yang pada gilirannya mengganggu proses menyusui. Edukasi menggunakan video animasi dinilai lebih efektif untuk mengubah persepsi ibu menyusui. Tujuan penelitian untuk menganalisis Pengaruh Edukasi Video Animasi Fisiologi Menyusui Terhadap Persepsi Produksi ASI Pada Ibu Nifas Di RSUD Karanganyar. Metode penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2022 di RSUD Karanganyar. Desain studi menggunakan rancangan quasi eksperiment design dengan model nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu nifas di RSUD Karanganyar. Sampel penelitian sejumlah 66 ibu nifas. Sebelum dilakukan pemberian edukasi menggunakan video animasi fisiologi menyusui, dilakukan pretest dan setelah intervensi dilakukan postest. Analisis data menggunakan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan. Hasil analisis menggunakan T-Test untuk mengetahui pengaruh edukasi video animasi fisiologi menyusui terhadap persepsi produksi ASI didapatkan nilai p 0,000 (p<0,05) artinya ada Edukasi Video Animasi Fisiologi Menyusui Terhadap Persepsi Produksi ASI Pada Ibu Nifas. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh Edukasi Video Animasi Fisiologi Menyusui Terhadap Persepsi Produksi ASI Pada Ibu Nifas.

Kata kunci: Edukasi, Persepsi produksi ASI, Video animasi.

Abstract: Maternal perceptions of low breast milk adequacy are the most common reasons for the immediate cessation of early breastfeeding in the puerperium and up to 6 months. The initial introduction of infant formula will result in a decrease in breast milk production, which in turn interferes with the breastfeeding process. Education using animated videos is considered more effective to change the perception of breastfeeding mothers. The purpose of the study was to analyze the Effect of Breastfeeding Physiology Animation Video Education on the Perception of Breast Milk Production in Postpartum Mothers at Karanganyar Regional Hospital. This research method was carried out in February-May 2022 at Karanganyar Regional Hospital. The study design uses a quasi-experimental design with a nonequivalent control group design model. The population in this study was all postpartum mothers at Karanganyar Regional Hospital. The study sample was 66 puerperal mothers. Before providing education using animated videos of breastfeeding physiology, pretests are carried out and after the intervention is carried out postest. Data analysis using paired T-tests and independent T-tests. The results of the analysis using the T-Test to determine the effect of breastfeeding physiology animation video education on the perception of breast milk production obtained a p value of 0.000 (p<0.05) meaning that there is an Educational Video Animation of Breastfeeding Physiology on the Perception of Breast Milk Production in Postpartum Mothers. The conclusion in this study is that there is an influence of Breastfeeding Physiology Animation Video Education on the Perception of Breast Milk Production in Postpartum Mothers.

Keywords: Education, Perception of breast milk production, Animated video.

PENDAHULUAN

Air Susu Ibu (ASI) dianggap sebagai makanan terbaik untuk bayi karena kesesuaian kandungan gizinya dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi, yang secara eksklusif dalam enam bulan pertama kehidupan, dan berumur 2 tahun (SECTION ON BREASTFEEDING et al., 2012). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, ASI diberikan kepada bayi sejak dilahirkan hingga selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).

ASI mengandung nutrisi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral, faktor pertumbuhan dan antibodi yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi (Boquien, 2018). Komposisi ASI bersifat dinamis dan bervariasi pada setiap tahap laktasi. Pada tahap awal laktasi, ASI cenderung lebih encer dan mengandung lebih banyak protein dan imunoglobulin, sedangkan pada tahap lanjutan, susu yang dihasilkan mulai kental dengan kandungan terbanyak lemak dan kalori (Kent et al., 2016). Selain itu, komposisi susu ibu juga bervariasi tergantung pada jenis bayi, seperti bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah (Ballard & Morrow, 2013).

Data dari lima tahun terakhir menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Karanganyar mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Pada tahun 2019, sebanyak 6.673 bayi atau 64,1% dari jumlah bayi umur 0-6 bulan menerima ASI eksklusif. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2018, di mana hanya 62,3% dari jumlah bayi umur 0-6 bulan atau sekitar 6.534 bayi yang menerima ASI eksklusif. Namun, pada tahun 2017, 2016, dan 2015, persentase bayi yang menerima ASI eksklusif cenderung stabil dengan masing-masing angka 61,6%, 61,1%, dan 58,1% (Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, 2021).

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Karanganyar. Faktor-faktor tersebut antara lain pemasaran susu formula yang masih agresif untuk bayi 0-6 bulan tanpa masalah medis, keterbatasan kesempatan bagi ibu yang bekerja untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka yang berusia 0-6 bulan, kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan di berbagai tingkat layanan yang masih lebih mendorong pemberian susu formula, terbatasnya konselor ASI, serta kurang optimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI. Selain itu, belum semua rumah sakit di Kabupaten Karanganyar melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) sebagai upaya untuk mendukung pemberian ASI eksklusif (Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, 2021). Penelitian terdahulu juga mengkonfirmasi rendahnya cakupan ASI aksklusif, dengan pola ASI parsial yang cukup tinggi (Wigunantiningsih & Sukoco, 2021).

Faktor penting dalam optimalisasi pemberian ASI adalah persepsi ibu terhadap ASI. Meskipun demikian, tidak banyak diketahui mengenai persepsi ibu tentang produksi ASI dan bagaimana hal tersebut memengaruhi praktik menyusui. Studi menunjukkan bahwa persepsi yang lebih positif terhadap produksi ASI berhubungan erat dengan pemberian ASI eksklusif (Sandhi et al., 2020).

Berdasarkan penelitian, ibu yang menghentikan menyusui dini karena merasa ASI yang dihasilkan tidak mencukupi dan memerlukan suplementasi formula selama masa nifas dan hingga 6 bulan (Tan et al., 2020). Karenanya pemahaman yang mendalam tentang persepsi ibu dalam hal produksi ASI dan bagaimana hal ini memengaruhi praktik menyusui diperlukan, dan hal ini akan membantu pengembangan perawatan kesehatan yang dapat meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif (Putri & Naim, 2021).

Persepsi terhadap kemampuan ibu untuk memberikan ASI mempengaruhi keberlanjutan pemberian ASI yang terutama secara eksklusif. Hal ini termasuk ke dalam efikasi diri menyusui (de Jager et al., 2014). Selain itu, Ibu dapat menganggap beberapa tanda-tanda yang masih diragukan, seperti tangisan bayi yang mungkin menandakan kenyang, sebagai tanda-tanda utama produksi ASI yang tidak mencukupi (De Roza et al., 2019). Ibu yang mengalami masalah Kesehatan atau dalam produksi ASI, bayi yang sakit, atau terdapat gejala kecamasan, mengarahkan kepada penundaan menyusui (de Jager et al., 2014; Jalal et al., 2017; Olang et al., 2012). Faktor lainnya adalah pendidikan formal ibu, dan status ekonomi keluarga (Novianita et al., 2022; Putri & Naim, 2021).

Penguatan persepsi ibu tentang produksi ASI merupakan langkah penting dalam membangun pengetahuan dan sikap yang baik tentang ASI. Melalui pemahaman yang mendalam tentang proses produksi ASI, ibu dapat memperoleh kepercayaan diri dan keyakinan dalam memberikan ASI pada bayi mereka. Hal ini dapat membantu ibu untuk tidak meragukan kualitas dan kuantitas ASI yang diproduksi, serta menghindari keputusan untuk memberikan suplementasi formula yang tidak diperlukan. Dengan penguatan persepsi ini, ibu dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan ASI secara eksklusif dan memenuhi kebutuhan gizi bayi mereka dalam 6 bulan pertama kehidupan.

METODE

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design dengan model nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan di RSUD Karanganyar pada bulan Februari-Mei 2022.

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah ibu nifas di RSUD. Rata-rata jumlah ibu nifas di RSUD Karanganyar setiap bulannya kurang lebih 200 ibu nifas. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan kriteria inklusi ibu nifas primipara, nifas hari ke 1-3 dan bersedia menjadi responden sedangkan kriteria ekslusi yaitu ibu nifas multipara dan ibu nifas hari ke 4 dan seterusnya. Sampel yang diambil untuk penelitian yaitu 33 kelompok perlakuan dan 33 kelompok kontrol.

Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan variabel independent edukasi dengan video animasi fisiologi menyusui dan variabel dependent persepsi produksi ASI pada ibu nifas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada ibu nifas dan meminta persetujuan untuk menjadi responden. Sebelum dilakukan pemberian edukasi, peneliti melakukan prates untuk kelompok intervensi dan kontrol terkait pengisian kuesioner tentang persepsi produksi ASI terlebih dahulu. Selanjutnya, peneliti memberikan edukasi dengan menggunakan video animasi fisiologi menyusui selama 2 minggu kepada kelompok intervensi, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan edukasi dengan model ceramah terkait fisiologi menyusui. Setelah diberikan edukasi, peneliti melakukan pascates kepada kedua kelompok dengan pengisian kuesioner tentang persepsi produksi ASI menggunakan H&H Lactation Scale. Untuk meminimalkan bias, upaya dilakukan untuk membuat ibu nifas dalam kondisi nyaman dan ruangan tidak bising saat melihat dan mendengarkan video animasi fisiologi menyusui.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang dilakukan uji univariat adalah usia, pekerjaan, pendidikan, dan identifikasi persepsi produksi ASI. Data disajikan dalam bentuk tabel kemudian di interprestasikan. Dalam penelitian ini uji T-test Independent untuk mengidentifikasi perbedaan persepsi produksi ASI kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan

HASIL

Tabel 1
Distribusi Karateristik Responden berdasarkan Pendidikan Formal, Paritas, dan Pekerjaan
Distribusi Karateristik Responden berdasarkan Pendidikan Formal, Paritas, dan Pekerjaan
DOI: https://doi.org/10.36990/hijp.v14i2.562.g722

Riwayat pendidikan formal pada kelompok intervensi mayoritas pendidikan SMA (36,3%) serta SMP (30,3%). Pada kelompok kontrol mayoritas responden berpendidikan SMP (36,4%). Berdasarkan paritas, pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi ibu menyusui merupakan primipara. Hal ini sejalan juga dengan pekerjaan ibu dimana baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol mayoritas reponden tidak bekerja (54,5%) pada kelompok intervensi dan (74,2%) pada kelompok kontrol (Tabel 1).

Tabel 2
Hasil Uji Statistik pada Peningkatan Persepsi Produksi ASI Sebelum dan Sesudah Edukasi pada Kedua Kelompok
Hasil Uji Statistik pada Peningkatan Persepsi Produksi ASI Sebelum dan Sesudah Edukasi pada Kedua Kelompok
*) Uji Independent T TestDOI: https://doi.org/10.36990/hijp.v14i2.562.g723

Ket: *) Uji Independent T Test

Terdapat perbedaan peningkatan persepsi produksi ASI yang signifikan antara kedua kelompok dengan nilai p = 0,000. Pada kelompok intervensi didapatkan peningkatan persepsi sebesar 64%, sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 55% (Tabel 2).

PEMBAHASAN

Kendatipun fisiologi menyusui merupakan konsep yang terdahulu telah dipahami, nyatanya perkembangan ilmu pengetahuan memberikan sumbangsih dalam praktik pemberian ASI dan dukungan bagi ibu menyusui (Geddes et al., 2021). Upaya untuk memperkuat persepsi sebagai fondasi pada pengalaman pemberian ASI dan menyusui dapat melalui media video animasi. Dari penelitian terdahulu, video animasi sebagai sumber daya instruksional memiliki kapasitas untuk mendukung mahasiswa kebidanan dan bidan dalam memahami fisiologi menyusui yang kompleks dan menerapkannya dalam praktik klinis, dan selain itu dapat menjadi motivator bagi mahasiswa kebidanan untuk lebih dalam memahami konsep menyusui (Hartney et al., 2021).

Membentuk persepsi yang benar tentang ASI, dan proses menyusui, dipengaruhi oleh berbagai hal. Berdasarkan demografi responden, terdapat seluruh responden memiliki status paritas primipara, dengan hasil penelitian terdahulu bahwa ibu multipara atau grande multipara lebih berpeluang untuk memberikan ASI secara eksklusif dibandingkan dengan ibu primipara karena pengalaman dan pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif pada paritas sebelumnya (Mabud et al., 2014; Polwandari & Wulandari, 2021). Riwayat pemberian ASI pada persalinan terdahulu membentuk persepsi tentang produksi ASI pada kehamilan yang sedang dijalani. Pembentukan persepsi tersebut memberikan peluang yang baik terhadap pelaksanaan pemberian ASI eksklusif pasca persalinan yang sesuai dengan anjuran (Kronborg & Foverskov, 2020).

Peluang persepsi produksi ASI semakin baik pada ibu dengan Riwayat Pendidikan akhir tingkat menengah ke atas. Dikatakan oleh Laksono et al (2021) bahwa tingkat pendidikan ibu berpengaruh positif terhadap praktik pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Ibu yang lulus dari sekolah dasar memiliki kemungkinan 1.167 kali lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah sekolah. Demikian pula dengan ibu yang lulus dari sekolah menengah pertama (1.203 kali), sekolah menengah atas (1.177 kali) dan perguruan tinggi (1.203 kali) memiliki kemungkinan lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah sekolah.

Pemberian edukasi menggunakan media video animasi berpengaruh terhadap persepsi produksi ASI pada penelitian ini jika dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikan materi menggunakan metode caramah. Hasil penelian terdahulu (Mukhoirotin & Masruroh, 2022) mendukung temuan ini, bahwa penggunaan media audiovisual dalam pendidikan kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan psikomotor ibu tentang teknik menyusui. Selain itu, peningkatan pengetahuan, sikap, dan kampuan ibu merupakan salah satu indikator membaiknya persepsi produksi ASI oleh ibu. Video animasi yang merupakan jenis audio visual akan mempermudah untuk meningkatkan persepsi ibu (Puspitasari & Sunarsih, 2021).

Video adalah media audio-visual yang menampilkan objek bergerak dengan suara yang sesuai. Penyajian ini memberikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, dan mengajarkan keterampilan. Pemanfaatan video sebagai teknologi informasi dalam pemberian edukasi Kesehatan menjadi alat bantu yang tepat karena sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera pandang dan indera dengar (Lintonen et al., 2008).

Penelitian lainnya (Ismawati & Andriani, 2018) menunjukkan bahwa penggunaan media leaflet, buku saku, dan video efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP ASI). Namun, di antara ketiga media tersebut, media video memberikan pengaruh yang paling signifikan terhadap peningkatan pengetahuan ibu. edukasi gizi melalui media video memiliki pengaruh terhadap pengetahuan gizi ibu menyusui. Penelitian oleh Safitri et al. (2021) menunjukkan bahwa pemberian edukasi dengan media video berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI.

KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapat perbedaan dalam persepsi produksi ASI pada ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan edukasi melalui video animasi tentang fisiologi menyusui. Edukasi melalui video animasi ini berpengaruh terhadap persepsi produksi ASI pada ibu nifas dan menyebabkan peningkatan persepsi produksi ASI setelah diberikan edukasi. Saran dari penelitian ini adalah perlunya pembuatan model edukasi yang lebih inovatif untuk meningkatkan pemahaman yang baik tentang menyusui.

Kekurangan Kajian

Peneliti tidak mengkaji kesukaan dan kebiasaan responden terhadap tontonan video yang dapat mempangaruhi persepsinya terhadap materi edukasi, selain itu, perlu ditetapkan waktu terbaik untuk mengakses video agar materi edukasi dapat lebih efektif dipelajari.

Mengakui

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Kusuma Husada Surakarta dan RSUD Karanganyar. Penelitian ini didanai oleh Universitas Kusuma Husada Surakarata.

DAFTAR PUSTAKA

Ballard, O., & Morrow, A. L. (2013). Human Milk Composition: Nutrients and Bioactive Factors. Pediatric Clinics of North America, 60(1), 49–74. https://doi.org/10.1016/j.pcl.2012.10.002

Boquien, C.-Y. (2018). Human Milk: An Ideal Food for Nutrition of Preterm Newborn. Frontiers in Pediatrics, 6. https://doi.org/10.3389/fped.2018.00295

de Jager, E., Broadbent, J., Fuller-Tyszkiewicz, M., & Skouteris, H. (2014). The role of psychosocial factors in exclusive breastfeeding to six months postpartum. Midwifery, 30(6), 657–666. https://doi.org/10.1016/j.midw.2013.07.008

De Roza, M. J. G., Fong, M. M. K., Ang, M. B. L., Sadon, M. R. B., Koh, M. E. Y. L., & Teo, M. S. S. H. (2019). Exclusive breastfeeding, breastfeeding self-efficacy and perception of milk supply among mothers in Singapore: A longitudinal study. Midwifery, 79. https://doi.org/10.1016/J.MIDW.2019.102532

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. (2021). Profil Kesehatan Tahun 2021 Kabupaten Karanganyar.

Geddes, D. T., Gridneva, Z., Perrella, S. L., Mitoulas, L. R., Kent, J. C., Stinson, L. F., Lai, C. T., Sakalidis, V., Twigger, A.-J., & Hartmann, P. E. (2021). 25 Years of Research in Human Lactation: From Discovery to Translation. Nutrients, 13(9), Article 9. https://doi.org/10.3390/nu13093071

Hartney, N., Dooley, D., & Nagle, C. (2021). Using animation to teach breastfeeding physiology: A proof of concept study. International Breastfeeding Journal, 16(1), 21. https://doi.org/10.1186/s13006-021-00368-2

Ismawati, W., & Andriani, K. (2018). Efektifitas Penggunaan Media Leaflet, Buku Saku, Video Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP Asi) Di Desa Kenep Kecamatan Sukoharjo [S1, Universitas Muhammadiyah Surakarta].

Jalal, M., Dolatian, M., Mahmoodi, Z., & Aliyari, R. (2017). The relationship between psychological factors and maternal social support to breastfeeding process. Electronic Physician, 9(1), 3561–3569. https://doi.org/10.19082/3561

Kent, J. C., Gardner, H., & Geddes, D. T. (2016). Breastmilk Production in the First 4 Weeks after Birth of Term Infants. Nutrients, 8(12), 756. https://doi.org/10.3390/nu8120756

Kronborg, H., & Foverskov, E. (2020). Multifactorial influence on duration of exclusive breastfeeding; a Danish cohort study. PLOS ONE, 15(9), e0238363. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0238363

Laksono, A. D., Wulandari, R. D., Ibad, M., & Kusrini, I. (2021). The effects of mother’s education on achieving exclusive breastfeeding in Indonesia. BMC Public Health, 21(1), 14. https://doi.org/10.1186/s12889-020-10018-7

Lintonen, T. P., Konu, A. I., & Seedhouse, D. (2008). Information technology in health promotion. Health Education Research, 23(3), 560–566. https://doi.org/10.1093/her/cym001

Mabud, N. H., Mandang, J., & Mamuaya, T. (2014). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(2), 51–56.

Mukhoirotin, & Masruroh, S. (2022). Health Education: Audio Visual Media for Improving Mother’s Knowledge, Attitude, and Psychomotor of Breastfeeding Techniques : Jurnal Kebidanan Midwiferia, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.21070/midwiferia.v8i1.1357

Novianita, S., Fikawati, S., & Bakara, S. M. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Kota Depok. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 32(1), Article 1. https://doi.org/10.22435/mpk.v32i1.5256

Olang, B., Heidarzadeh, A., Strandvik, B., & Yngve, A. (2012). Reasons given by mothers for discontinuing breastfeeding in Iran. International Breastfeeding Journal, 7(1), 7. https://doi.org/10.1186/1746-4358-7-7

Polwandari, F., & Wulandari, S. (2021). Gambaran Usia, Paritas, Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan, Dukungan Suami dan Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif. Faletehan Health Journal, 8(1), 58–64.

Puspitasari, D., & Sunarsih, T. (2021). The Effectiveness of Education Video and Booklet Media for Pregnant Mothers Knowledge on Preparation of Breastfeeding Practice. 219–221. https://doi.org/10.2991/ahsr.k.210127.049

Putri, A. A. D., & Naim, S. (2021). Determinan Pemberian ASI Eksklusif: Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan Kesehatan 2017. Amerta Nutrition, 5(3), Article 3. https://doi.org/10.20473/amnt.v5i3.2021.284-291

Safitri, V. A., Pangestuti, D. R., & Kartini, A. (2021). Pengaruh Video Edukasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bulu Lor 2021. MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA, 20(5), 342–348. https://doi.org/10.14710/MKMI.20.5.342-348

Sandhi, A., Lee, G. T., Chipojola, R., Huda, M. H., & Kuo, S. Y. (2020). The relationship between perceived milk supply and exclusive breastfeeding during the first six months postpartum: A cross-sectional study. International Breastfeeding Journal, 15(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/S13006-020-00310-Y/TABLES/5

SECTION ON BREASTFEEDING, Eidelman, A. I., Schanler, R. J., Johnston, M., Landers, S., Noble, L., Szucs, K., & Viehmann, L. (2012). Breastfeeding and the Use of Human Milk. Pediatrics, 129(3), e827–e841. https://doi.org/10.1542/peds.2011-3552

Tan, M. L., Foong, S. C., Ho, J. J., Foong, W. C., Mohd, R., & Harun, Z. (2020). Postpartum women’s perception of antenatal breastfeeding education: A descriptive survey. International Breastfeeding Journal, 15(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/S13006-020-00328-2

Wigunantiningsih, A., & Sukoco, A. (2021). Gambaran Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Karangayar. Jurnal Ilmiah Maternal, 5(1), Article 1. https://doi.org/10.54877/maternal.v5i1.825

Catatan kaki

Editor Akademis: Ike Putri Setyatama (Universitas Bhamada Slawi, INDONESIA)
Pernyataan Konflik Kepentingan: Para penulis menyatakan tidak terdapat konflik kepentingandengan pihak manapun.
Berbagi Data: Permintaan data terbuka hasil penelitian dapat melalui korespondensi kepadapenulis.
Kontribusi Penulis: SN (Konseptualisasi, Analisis data, Investigasi, Penyiapan naskah - reviu & pengeditan); RW (Investigasi, Metodologi); ENP (Penyiapan naskah - draft); BP (Penyiapan naskah - draft).
Pernyataan Penerbit: Poltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim atas perspektif atau buah pikiran yang diterbitkan.

Author notes

sitinurjanah040109@gmail.com

Non-profit publishing model to preserve the academic and open nature of scientific communication
HTML generated from XML JATS4R by