Original Research

Analisis Persepsi Masyarakat Pesisir terkait COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo, Kota Kendari

Analysis of Coastal Community Perceptions related to COVID-19 in the Puskesmas Nambo Work Area, Kendari City

Dewi Sartiya Rini
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia
Murniati Ruskisnawahyuni
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia
Puji Setya Astuti
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia
Irham Irham
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia, Indonesia
Musdalifah Musdalifah
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia;, Indonesia

Health Information: Jurnal Penelitian

Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia

ISSN: 2085-0840

ISSN-e: 2622-5905

Periodicity: Bianual

vol. 14, no. 1, 2022

jurnaldanhakcipta@poltekkes-kdi.ac.id

Received: 23 November 2021

Accepted: 20 April 2022



DOI: https://doi.org/10.36990/hijp.v14i1.420

Corresponding author: dewi.sartiya@gmail.com

Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the works authorship and initial publication in this journal and able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book).

Ringkasan: Kota Kendari adalah wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan angka kejadian COVID-19 tertinggi, dan salah satunya terjadi di wilayah pesisir Kecamatan Nambo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat pesisir terkait COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Nambo, Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, dan total 7 partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat pesisir dikategorikan ke dalam psikologis dan sosial.

Kata kunci: Persepsi COVID-19, Psikologis, Pesisir, Sosial.

Abstract: Kendari City is an area in Southeast Sulawesi Province with the highest number of cases of COVID-19, and one of them occurred in the coastal area of ​​Nambo District. The purpose of this study was to determine the perception of the coastal community regarding COVID-19 in the working area of ​​the Nambo Health Center, Kendari City. This study used the interview method, and a total of 7 participants. The results of this study indicate that the perception of coastal communities is categorized into psychological and social.

Keywords: Perception of COVID-19, Psychological, Coastal, Social.

PENDAHULUAN

Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah mengguncang dunia dan pertama kali merebak di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019 (Putri, 2020). Wabah ini hampir melanda seluruh belahan dunia dan telah menjadi pandemi global. Indonesia adalah salah satu negara yang terjangkit kasus COVID-19 mulai tanggal 2 Maret 2020, dan perkembangannya terus mengalami peningkatan (Astuti & Suyanto, 2020). Sulawesi Tenggara merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang pernah dikategorikan sebagai wilayah zona merah dikarenakan jumlah kasus COVID-19 yang terus mengalami peningkatan. Salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang masuk dalam wilayah dengan kasus tertinggi adalah Kota Kendari. Angka kejadian COVID-19 di Kota Kendari hingga bulan Juni 2021 mencapai 10612 konfirmasi positif (Satuan Tugas Lawan Covid 19 Provinsi Sulawesi Tenggara, 2021).

Beberapa Kecamatan yang masuk dalam wilayah zona merah antara lain Wua-Wua, Kambu, Baruga dan Kadia yang letaknya berada pada pusat Kota Kendari. Sedangkan daerah pesisir kota Kendari yang masuk dalam wilayah zona kuning adalah Kecamatan Nambo. Pemerintah Kota Kendari telah menetapkan beberapa kebijakan sebagai penanggulangan penyebaran virus COVID-19. Namun kebijakan ini menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat yang bagi masyarakat di wilayah Nambo dengan profesi kerja sebagian besar masyarakatnya sebagai nelayan sehingga tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah.

Penelitian sebelumnya telah menguraikan dampak ekonomi dan sosial yang timbul karena pandemi COVID-19, diketahui bahwa masyarakat memiliki persepsi negatif terkait COVID-19 yaitu kecewa dan marah karena adanya pembatasan akitivitas yang berdampak pada perekonomian keluarga (Nasriadi & Asmi, 2021). Selain itu, panic buying oleh masyarakat yang memicu perasaan cemas dan khawatir (Wuryaningrat et al., 2020).

Dari hasil riset terdahulu, belum ada penelitian yang berfokus pada persepsi masyarakat pesisir terdampak pandemi COVID-19 dan kebijakan pemerintah terkait pembatasan aktivitas salah satunya pada daerah pesisir Kecamatan Nambo.

METODE

Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi (Creswell & Poth, 2017). Penelitian ini menganalisa persepsi masyarakat terkait dampak COVID-19 melalui wawancara langsung ke informan.

Lokasi, Waktu, dan Partisipan

Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2021 di wilayah kerja Puskesmas Nambo, Kota Kendari. Partisipan sebanyak 7 orang dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria terkena dampak pandemi COVID-19.

Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara, dan dengan proses dokumentasi hasil pengumpulan data. Wawancara dilakukan secara tatap muka, sebelum memulai wawancara peneliti memberikan penjelasan kepada partisipan terkait tujuan penelitian, prosedur penelitian serta hak hak partisipan. Partisipan yang setuju mengikuti penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (PSP). Media pengumpulan data yang digunakan adalah recorder dari perangkat telepon genggam dan alat tulis untuk mencatat informasi dari partisipan.

Proses analisa data menggunakan metode Colaizzi (Creswell, 2009)

  1. 1. Peneliti membaca berulang ulang transkrip data sehingga dapat menemukan makna yang signifikan pada pernyataan pernyataan penting partisipan.
  2. 2. Peneliti menentukan kategori dan mengelompokkan data berdasarkan kategori tersebut.
  3. 3. Peneliti menulis laporan, dalam penulisan laporan peneliti menuliskan setiap frasa, kata dan kalimat serta pengertian secara tepat sehingga dapat mendeskripsikan data dan hasil analisa.

Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan dengan menanyakan kembali kepada partisipan apakah deskripsi yang mendalam telah mencerminkan pengalaman partisipan. Ada empat kriteria untuk memperoleh keabsahan data yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian (Creswell, 2009).

HASIL

Karakteristik Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang masyarakat pesisir di wilayah kerja Puskesmas Nambo yang mana wilayah ini memiliki angka kejadian covid-19 cukup tinggi. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak empat orang dan sebanyak tiga orang berjenis kelamin perempuan. Usia responden bervariasi antara dua puluh tujuh tahun sampai enam puluh tahun. Pekerjaan responden adalah tukang ojek, pedagang, nelayan, ibu rumah tangga, pensiunan dan serabutan. Responden merupakan masyarakat wilayah pesisir yang di ambil dari 3 Kelurahan berbeda yaitu Kelurahan Nambo, Kelurahan Petoaha, dan Kelurahan Bungkutoko.

Persepsi Psikologis

Kategori 1: Respons Negatif

Takut

Empat orang partisipan menunjukkan sikap takut jika dinyatakan positif COVID-19 ketika mereka merasa mengalami gejala yang mirip dengan COVID-19 sehingga takut untuk memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Pernyataan partisipan tentang perasaan takut diungkapkan oleh partisipan berikut ini:

“tidak karena takutnya, begini, biasanya kan mereka batuk memang toh jadi pas tiba di sana dikatakan positif” (P.1)

“kalau orang pergi rumah sakit takut nanti di sangka corona, jadi berobat sendiri” (P.2)

“pernah demam tapi takut-takut pergi periksa karena jangan sampai dikira corona” (P.6)

“takut memang miki itu pergi periksa, di rumah jika, nda mau ka periksa karena jangan sampe nda pulang mika di rumah langsung mika di tangkap di isolasi”(P.5)

Tidak Percaya

Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan sikap tidak percaya bahwa gejala yang pernah dialami partisipan merupakan gejala COVID-19. Menurut mereka gejala yang mereka alami merupakan gejala penyakit flu atau demam musiman yang sudah ada sebelum munculnya COVID-19. Pernyataan partisipan diungkapkan berikut ini:

“saya pernah batuk-batuk, hilang juga penciumanku, hanya itu mi saya fikir biasa ji ini karena memang juga sebelum corona kita pernah ji juga alami seperti ini” (P.4)

“termasuk flu, batuk atau pergantian cuaca pasti sudah ada dari dulu hanya sekarang lain lagi namanya toh” (P.7)

Kategori 2: Respons Positif

Biasa Saja

Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan sikap biasa saja terhadap adanya COVID-19. Menurut mereka gejala COVID-19 biasa saja hanya mereka tetap mengantisipasi ketika ada seseorang yang mengalami gejala COVID-19 dengan menjaga jarak.

“biasaji, sebelum corona biasa selama corona juga biasa”

“bahh ndaji, biasa-biasaji”(P.5)

“kalau demam ada, hanyakan kita anggap biasaji karena pergantian cuaca toh biasa juga”(P.7)

Mencegah/Mengobati

Partisipan melakukan pencegahan dan pengobatan mandiri dalam menyikapi gejala COVID-19. Pernyataan partisipan sebagai berikut:

“iya diminum air paria (pare), pepaya. Di rumah minum air hangat terus eee minum ramuan-ramuan kaya daun pepaya, makan yang pahit-pahit”(P.1)

“eee kalau demam, batuk, kalau bukan beli obat di kios, daun-daunan kita minum, daun paria”(P.2)

“kita beli saja obat-obat yang di warung, saya hanya hirup-hirup air hangat ji campur minyak kayu putih” (P.4)

Persepsi Sosial

Kategori 1: Respons Negatif

Aktivitas Terbatas

Partisipan dalam penelitian ini memberi pernyataan bahwa aktivitas mereka selama pandemi sangat terbatas.

“waktunya juga nda stabilmi terhalangki mau kerja, eee terbatas semuami aktivitasta yang lain”(P.5)

“ahh kita hanya dianjurkan tidak kemana-mana, dimana orang tidak bisa lagi antar penyeberangan dari daerah satu ke daerah lain” (P.3)

Menjauh/Menghindar

Partisipan dalam penelitian ini mengatakan menjauh atau menghindari orang-orang yang terkena gejala seperti COVID-19.

“iya mulai menjauh (dari) orang kalau sudah batuk”(P.1)

“(men)jauhi, saya kasih tahu keluargaku jangan dekat dekat” (P.2)

Kategori 2: Respons Positif

Tidak Terpengaruh

Partisipan dalam penelitian ini tidak terpengaruh oleh COVID-19, mereka tetap berkumpul dan berkomunikasi terhadap orang di sekitar mereka.

“pas pertama ada Covid bulan Maret, pernah banyak yang demam bagian sini tapi tetapji kita berkumpul tidak ada yang menutup diri saling berkomunikasiji semua” (P.6)

Proteksi Diri

Partisipan dalam penelitian ini tetap mematuhi protokol kesehatan.

“ke pasar pakai masker” (P.1)

“kalau kita ke pasar jelaslah kita pakai masker, kalau tidak kita di hukum” (P.3)

PEMBAHASAN

Dampak dari pandemi COVID-19 terhadap individu yang terkonfirmasi positif serta orang-orang terdekat umumnya membawa suasana negatif dalam kehidupan sosial, psikologis dan ekonomi mereka. Penelitian sebelumnya menjelaskan dampak yang ditimbul pada kehidupan sosial masyarakat selama masa pandemi (Astuti & Suyanto, 2020). Kondisi pandemi COVID-19 membawa perubahan pada kehidupan sosial masyarakat. Adanya pembatasan aktivitas menjadi keluhan terbesar masyarakat yang umumnya bekerja di luar rumah agar dapat memenuhi kelangsungan hidup keluarganya. Gejala COVID-19 yang umumnya adalah batuk juga memberi stigma negatif bagi orang disekitarnya. Masyarakat cenderung menjauh bahkan memutuskan interaksi ketika kontak dengan orang yang sedang batuk atau memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19 yang akibatnya adalah individu yang terkonfirmasi positif terisolasi dari lingkungannya (Herlambang et al., 2021).

Perilaku diskriminasi dan stigma tentunya sangat mempengaruhi psikologis masyarakat, dan individu yang terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga mencegah individu untuk segera mencari perawatan kesehatan (Wanodya, 2020). Stigma negatif pada COVID-19 ini juga dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat, banyaknya sumber informasi yang tidak akurat dan tersebar dalam masyarakat (Novita & Elon, 2021). Ataupun, stigma ini juga dapat ditimbulkan karena virus COVID-19 ini merupakan tipe virus yang dapat membentuk varian penyakit COVID-19 baru sehingga menimbulkan perasaan cemas dan rasa khawatir (Mumuaja et al., 2021).

Selain dampak negatif, pandemi COVID-19 justru membawa perubahan positif pada pola dan gaya hidup masyarakat melalui peningkatan gerakan hidup sehat dalam pemenuhan protokol kesehatan COVID-19 (Aeni, 2021).

KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapa masyarakat pesisir secara psikologis dan sosial memiliki persepsi negatif dan sebagian kecil yang berpersepsi positif terkait pandemic COVID-19 . Secara psikologi pernyataan takut, malu dan stigma negative masyarakat terhadap penderita dan keluarga menjadi hal utama yang dikemukakan oleh partisipan. Dari sudut pandang sosial, pernyataan adanya pembatasan aktivitas menjadi masalah besar dalam kelangsungan hidup masyarakat pesisir yang mata pencariannya berpusat pada laut.

Kekurangan Penelitian

Penelitian ini hanya melihat sebatas persepsi masyarakat terkait COVID-19 tapi belum mengeksplorasi sudut pandang masyarakat pesisir terkait program vaksinasi COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, N. (2021). Pandemi covid-19: Dampak kesehatan, ekonomi, & sosial. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 17(1), 17–34. https://doi.org/10.33658/jl.v17i1.249

Astuti, J. T., & Suyanto, S. (2020). Implikasi manajemen keperawatan dalam penanganan pasien corona virus disease 19 (Covid-19): Literatur review. Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 7(1A), 288–297. https://doi.org/10.36408/mhjcm.v7i1A.465

Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (3rd ed.). SAGE Publications Ltd.

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2017). Qualitative Inquiry and Research Design (Fourth Edition). SAGE Publication, Inc.

Herlambang, H., Saputra, N. E., Supian, S., Iranda, A., & Rahman, M. A. (2021). Studi deskriptif tentang dampak covid-19 terhadap psikologis pada masyarakat jambi. PSIKODIMENSIA, 20(1), 10. https://doi.org/10.24167/psidim.v20i1.2813

Mumuaja, P., Tambuwun, A., & Paturusi, A. (2021). Persepsi Masyarakat Mengenai Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pandemi COVID-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Epidemia: Jurnal Kesehatan Masyrakat UNIMA, 2(3). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2256521

Nasriadi, N., & Asmi, N. (2021). Persepsi masyarakat mengenai wabah pandemi covid-19(Studi fenomenologi pada desa kayuloe barat kecematan turatea kabupaten jeneponto). Aksiologi : Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2), 91–100. https://doi.org/10.47134/aksiologi.v1i2.20

Novita, S., & Elon, Y. (2021). Stigma masyarakat terhadap penderita covid-19. Jurnal Kesehatan, 12(1), 25. https://doi.org/10.26630/jk.v12i1.2451

Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam menghadapi pandemi covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010

Satuan Tugas Lawan Covid 19 Provinsi Sulawesi Tenggara. (2021). Monitoring Data COVID-19 SULTRA. SULTRA TANGGAP CORONA; Satuan Tugas Lawan Covid 19 Provinsi Sulawesi Tenggara. http://web.archive.org/web/20210618092745/http://corona.sultraprov.go.id/

Wanodya, K. S. (2020). Literature Review: Stigma Masyarakat Terhadap COVID-19. Jurnal Preventia, 5(2). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2183531

Wuryaningrat, N. F., Pandowo, A., & Kumajas, L. I. (2020). Persepsi sosial masyarakat sulawesi utara di saat pandemi covid-19. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 4(1), 20–35. https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v4i1.163

Catatan kaki

Editor Akademis Lilin Rosyanti (Poltekkes Kemenkes Kendari, Indonesia)
Pernyataan Konflik Kepentingan Tidak ada konflik kepentingan.
Kontribusi Penulis Tidak dideklarasikan.
Berbagi Data Tidak tersedia.
Catatan Penerbit Poltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.

Author notes

dewi.sartiya@gmail.com

Non-profit publishing model to preserve the academic and open nature of scientific communication
HTML generated from XML JATS4R by